“Life’ll only be crazy as it’s always been. Wake up early, stay up late, having debts.”
-Float in
“Surrender”
Mungkin hanya ada satu keinginan yang terlintas di benak
orang-orang; pada jam 4 sore, ditengah kemacetan kota, lelah setelah seharian
bekerja, yaitu keinginan “cepat sampai rumah”. Kamu, dan semua orang yang
membaca tulisan ini pasti pernah mengeluh ketika sedang bekerja, lalu mengapa harus?
Anggap saja jika muara pertanyaan tersebut adalah tentang
uang. Kamu mendapat uang, sekejap menghamburkannya untuk sebuah kesenangan semu,
dan kembali bekerja, begitu seterusnya sampai maut menghampiri.
Banyak pemikiran yang melihat terkungkungnya masyarakat
modern dalam cengkeraman kapitalis, namun tidak belum ada pemikiran yang
menjelaskan dan membantu bagaimana kamu, manusia bisa keluar dari cengkeraman
mereka.
Satu yang menarik, manusia tidak memiliki pilihan lain
selain berjalan lurus dan bekerja terus (Marcuse dengan One Dimensional Man), ketiadaan pilihan membuat kamu akhirnya
pasrah dan menyerah, kerja sajalah, daripada tidak makan.
Tapi apa begitu saja? Ketika kamu bekerja dalam sebuah
“lingkaran setan” tersebut, kamu memang tak bisa keluar, tapi kamu tetap bisa
bertemu orang-orang terpenting yang kamu cintai dan mencintaimu.
Jika kamu sudah mencintai dan dicintai, kamu kini telah
menselebrasikan hidup, sebuah perayaan yang berkata jika menyerah bukan akhir
segalanya, kamu menyerah karena tidak apa,
akan selalu ada orang yang akan
membahagiakanmu.
Comments
Post a Comment