Skip to main content

Efek Rumah Kaca – Putih


Bagaimana kamu memandang sebuah kematian?

Dahulu aku menganggap jika kematian adalah proses berakhirnya suatu kehidupan. Ia dianalogikan sebagai kelulusan dari sebuah ujian. Pernyataan ini ketika diirefleksikan, beranggapan jika hidup dan mati adalah relasi tidak seimbang; ketika kamu hidup, kamu akan mengejar kematian yang sempurna, ketika kamu mati, kamu melupakan proses kehidupanmu.

Tapi kini aku berpikir, tanpa hidup kan tidak ada mati? Tanpa mati pun hidup tidak artinya. Coba kamu bayangkan, bercinta sekuat apapun tidak akan membuatmu orgasme, males nggak sih? Sama dengan kehidupan, kematian ya melengkapinya.

Rasanya sayang kalau kematian ditakar hanya sebagai tujuan; yang kadang menakutkan, kadang dirindukan. Aku lebih suka melihatnya sebagai sebuah proses perpindahan – kamu tetap hidup, namun kini di tempat yang berbeda, yang tadi itu hanya proses pindahnya saja.

(MFA)

Comments

Popular posts from this blog