Assalamualaikum Wr.
Wb.
Salam sejahtera.
Yang terhormat kepada Tuhan YME, yang dengan kuasanya bisa
mempertemukan kita didalam blog sederhana ini, yang terhormat kepada hujan,
yang rutin mengguyur pada malam hari, juga kepada teman-teman KBM maupun
non-KBM yang mencintai saya, saya juga cinta kalian.
Sebelum memulai pidato, ada baiknya saya sejenak melihat jam
di pojok kanan bawah laptop saya, malam mulai larut dan saya harus
menyelesaikan pidato ini, jadi tanpa tetek bengek apapun itu, izinkan saya
memulai pidato ini, sekarang.
Teman-teman, tidak terasa #BBKU3 telah memasuki jilid akhir,
tidak afdol rasanya jika kita tidak bertepuk tangan kepada diri kita sendiri,
yang telah berusaha sebaik mungkin menulis, menjajakan pendapat, panjang atau
pendek, penting atau tidak penting, becanda atau rada serius, fakta atau fiksi,
bukanlah hal yang dicari selama ini.
Terima kasih juga saya haturkan kepada admin, juga para
provokator yang telah meracuni pemikiran kita, untuk mau bersusah payah,
meluangkan waktu dua-tiga jam, untuk berpikir, lalu dituangkan dalam bentuk
tulisan yang hanya perlu 10-15 menit dalam membuatnya.
Menulis adalah proses berpikir, maka seperti yang saya
nyatakan sebelumnya, apapun jenis tulisan tersebut bukanlah hal yang dicari,
tetapi semangat berpikir, keluar dari zona nyaman, dan mencoba hal baru harus
terus ada dalam diri kita.
Teman-teman, izinkan saya memberi sepatah dua patah kata. Satu
kata patah bisa kita rangkai lagi, dua kata patah bisa kita cari lagi, tapi
jangan sampai hubungan pertemanan ini patah, karena saya yakin, untuk merangkai
dan mencarinya lagi, akan susah.
Terakhir izinkan saya mengutip tulisan “time waits for no one” pada papan tulis didalam film The Girl Who Leapt Through Time. Tulisan
tersebut berasal dari lagu The Rolling Stones berjudul sama, saya merasa
kutipan tersebut sesuai dengan kehidupan kita, alasannya jelas, namun saya
tidak bisa memberitahu teman-teman, biarkan kalian yang memaknai masing-masing.
Dari saya,
Muhammad Fauzan Aziz
Comments
Post a Comment