*Baca sambil dengarkan track
Soundcloud diatas supaya kalian lebih mengerti bagaimana galaunya perasaan saya
saat ini
Bukan gaya saya untuk curhat di blog, khususnya masalah
percintaan. Tapi jujur, saya sekarang ini sangat bingung dan tidak tahu harus
bertanya kepada siapa, maka izinkan saya untuk mencurahkan isi hati saya di
blog yang tidak seberapa ini.
Cerita dimulai ketika saya berkenalan dengan dua orang
perempuan, di waktu yang berbeda (tentu saja). Hari berlanjut, semakin lama
saya mengenal mereka, semakin tumbuh rasa ketertarikan didalam diri saya, dan
saya rasa mereka pun merasakan hal yang sama.
Seiring berjalannya waktu, hal-hal menggantung seperti ini
tidak bisa dibiarkan. Sebagai lelaki tentu saya harus membuat pilihan, karena
tidak mungkin saya memilih dua-duanya bukan? Namun saya bingung, siapa yang
harus saya pilih? Kedua-duanya baik dan memiliki karakter dan perangai yang
sama-sama menarik.
Untuk menghormati mereka berdua, saya tidak akan menyebut
nama kedua perempuan tersebut, saya hanya akan menyebutnya dengan A dan B. Disini
saya hanya menjelaskan asal-usul mereka dan awal mula pertemuan saya dengan
mereka berdua.
Saya pertama kali bertemu dengan A, ketika itu saya sedang
mendalami dunia fotografi, A yang berprofesi sebagai model membuat saya banyak
memperhatikannya, rambutnya tipis dan pendek, senyumnya misterius dan dalam.
Semakin lama saya mengenal A, semakin saya mengetahui asal-usulnya.
A terpaut dua tahun lebih tua dari saya, dia juga berdarah blasteran karena memiliki
ayah berkewarganegaraan Amerika Serikat.
Dari sifat, A merupakan perempuan yang melambangkan
kebebasan, ia mandiri dan tidak bisa dikekang, saya mengetahui hal tersebut
ketika ia berperan didalam film “Norwegian Wood”, film itu sendiri merupakan
karya yang diangkat dari novel berjudul sama. Saya telah membaca novel dan
menonton film tersebut, jujur saya lebih menyukai novel ketimbang filmnya,
namun saya tidak pernah mengatakan hal itu kepadanya.
Seiring dengan hubungan saya bersama A, B perlahan mulai hadir.
B adalah tipe keibuan, rambutnya pendek, tutur katanya lemah dan lembut. Ketika
memandangnya, ada kehangatan yang terpancar dari wajahnya, entah apa itu saya
tidak tahu, tapi itu membuat saya nyaman.
B lebih tua tiga tahun dari A, perbedaanya pun terlihat
jelas, A perempuan modern, B perempuan tradisional, saya tidak mempermasalahkan
itu. Bagi saya, setiap orang hidup dengan kelebihan dan kelemahan membuatnya
lengkap.
Bicara kelemahan, saya mengetahui jika A adalah seorang
pekerja keras, dia selalu mencoba hal-hal baru, mulai modelling hingga menjadi aktris dalam film. Usahanya bagus dan saya
hargai itu, namun terkadang dia tidak menyadari batasannya sendiri sehingga usahanya
sering gagal dan dia akhirnya kecewa.
Dalam film terbarunya “Attack On Titan”, A yang menjadi pemeran
pembantu kurang berhasil dalam menghadirkan karakter tokoh dalam cerita, film
tersebut juga sangat ambisius namun tidak sesuai ekspektasi, meski mayoritas
orang hanya mengkritik film tersebut, nama A juga terkena imbasnya.
Lain lagi dengan B, dari dulu sampai saat ini ia merupakan
orang yang tekun dalam menggeluti profesinya, yaitu menjadi aktris. Akting B
begitu brilian, tidak seperti sifatnya yang halus, B bisa menjadi apa saja
ketika sedang berperan didalam film. Dalam “Our Little Sister” dia berperan perempuan
kantoran, pemberani dan pemberontak, sebaliknya dalam "Wood Job!!", dia menjadi perempuan desa, sekaligus guru sekolah yang mampu mengendarai motor trail.
Namun karena akting briliannya itu, muncul rasa curiga dalam diri saya, apakah yang ia tampilkan didepan saya itu hanya akting? Atau sifatnya yang asli? Hmm.
Namun karena akting briliannya itu, muncul rasa curiga dalam diri saya, apakah yang ia tampilkan didepan saya itu hanya akting? Atau sifatnya yang asli? Hmm.
Ayam gorengkuu.. Sayur asemkuu.. (AsianWiki) |
Diatas adalah foto mereka berdua. Teman-teman jika mempunyai
nasehat atau saran tentang siapa yang sebaiknya saya pilih, tolong jangan ragu
untuk menuliskannya di kolom komentar dibawah ini.
Disclaimer:
Tulisan ini murni hiburan. Dibuat bukan untuk mendiskreditkan kaum perempuan. Tulisan ini saya akui sangat bias gender.
Peace love and gaul
Comments
Post a Comment