Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Tetaplah Ada Di Langit Biru

                “Kalau yang itu bentuknya kaya tikus ya?”                 “Lebih mirip gajah sih. Tuh lihat yang panjang itu kaya belalainya.”                 “Kalau yang itu bentuknya kaya apa?”                 “Kaya burung elang, lagi membentangkan sayapnya.”                 “Kalau itu?”                 “Kalau itu, dilihat dari kerut-kerutnya sih mirip Pak Adam kalau lagi bengong depan rumah.”                 “Idih bandel, aku bilangin Pak Adam kamu ngomongin dia!” Aku tahu aku berdosa kepada Pak Adam. Aku kerap menjadikannya bahan lelucon untuk membuat Viny tertawa, dan itu selalu berhasil. Andai kata Viny merasa lelucon tersebut sudah tidak lucu, mungkin saja aku akan mencari bahan lelucon lain, tetapi kenyataannya lelucon itu tidak pernah membuat dia bosan, setiap hari, minggu, hingga tak terasa setahun sudah berlalu. Ayah Viny adalah sahabat karib ayahku, mereka menjadi tetangga baru kami, tinggal tepat dua gang di rumah yang ayah rekomendasik

Friedrich “Luxurious” Yunadi

Lawyernya Setyo Novanto, si Fredrich Yunadi katanya kekayaannya ngga habis buat 10 keturunan, “Gue ngga talking big lah, Insya Allah 10 turunan tetap unlimited,” katanya si Friedrich di acaranya Najwa Shihab yang diupload di channel Youtube yang juga punya acaranya Najwa Shihab saban Jumat 24 Nopember 2017. Dan pastinya guys, statement Fredrich ini bikin netizen hebring. Hashtag #SukaKemewahan bisa jadi trending topic masa di Twitter. And then dalam video itu, Friedrich cerita-cerita soal betapa glamorousnya hidup doi. Dari video yang viral si katanya, pak Fredrich ini bisa spend 5 miliar cuma buat vacation ke luar negara. “Now, Hermes (baca: Herme’) bag yang harganya satu milyar pun gw buy gitu kan. I love luxurious. Tapi bukan dari hasil kerja gue,” ujar doi. When Najwa question-question about his wealthy, si Fredrich jawab jika doku yang doi peroleh adalah legacy yang didevelop dari berbagai bisnisnya. “my ma’ and pa’ orang berkecukupan, legacy beliau gue kembangkan

Maju Bersama Boleh, Tapi Untuk Kebaikan Yes!

Pelopor kajian filsafat Indonesia, M. Nasroen pastilah sedih ketika istilah ‘gotong royong’ yang beliau ciptakan 50 tahun silam, kini dipakai warga Jakarta untuk bersama-sama melakukan keburukan, khususnya oleh para pengendara motor yang setiap harinya mengadu nasib di Jakarta. Saya adalah bagian dari kumpulan pengendara motor tersebut, kumpulan yang menurut data Polda Metro Jaya tahun 2015, menjadi mayoritas dengan persentase sebesar 74,94 persen atau setidaknya berjumlah 13,98 juta unit, jauh mengalahkan populasi mobil yang hanya sebesar 18,58 persen atau berjumlah 3,4 juta unit. Sebagai warga pinggiran (baca: Tangerang Selatan), tentu saya harus memiliki semangat, atau tingkat kebrengsekan lebih tinggi agar bisa bersaing dengan warga lokal Jakarta, atau sesama warga pinggiran lainnya. Tujuannya sederhana, saya hanya ingin bertahan hidup atau sesederhana tidak telat sampai di kantor. Tetapi jika kamu kira hal tersebut membuat jalanan Jakarta begitu kejam, dimana budeg m

Misleading dan kelebayan hidup dalam struktur komedi Nichijou

Bagaimana cara menjadikan praktek kehidupan sehari-hari, seperti menunggu hujan reda dan menyambangi kedai kopi baru, menjadi begitu dramatis dan menegangkan? Nichijou jawabannya. Serial anime bergenre comedy-slice of life ini mengangkat kisah kehidupan tiga siswi SMA dengan segala tingkah lakunya. Namun tidak seperti slice of life yang menyajikan cerita datar a la kehidupan sehari-hari, Nichijou memasukkan unsur misleading dan kelebayan ( overreacting ) sebagai nilai komedi dalam serialnya. Misleading dalam struktur komedi serupa seperti set-up dan punchline , intinya hal yang kalian antisipasi tidak terjadi dan kalian dialihkan ke kejadian lain. Sedangkan kelebayan dimaksimalkan oleh visual berlebihan yang diselipkan dalam suatu adegan. Saya mengulas salah satu bit terlucu dalam serial anime bergenre comedy-slice of life Nichijou. Judul bit tersebut adalah “ Yukko goes to a coffee shop ”. Sederhana, Yukko datang ke sebuah kedai kopi baru lalu mencoba minuman di ke

WAH, LIMA HAL YANG HARUS DIHINDARI KETIKA HUJAN TURUN INI AKAN MEMBUATMU LEBIH MENGHARGAI HIDUP! NOMOR LIMA BIKIN GEGER (BUKAN CLICKBAIT)

*Tribut untuk Nobuhiro Watsuki yang kini sedang ditahan kepolisian lantaran menyimpan child-porn Hujan adalah proses turunnya air dari langit, biasanya datang beriringan, kalo sendirian itu ngences. Hujan tercatat pertama kali jatuh di Mesir, 1249 SM. Proses terjatuhnya hujan ketika itu ditangkap baik oleh Ho’mahlep The Third, menggunakan batok kelapa yang biasa dipakai sebagai cangkir, Ho’mahlep mengumpulkan air hujan dan memberitakannya di balai rakyat, persisnya sebelah toko obat salep Tutankhamen. Ho’mahlep yang bingung kerap memperhatikan, kenapa turunnya hujan (dalam bahasa mesir yang artinya ‘turun ramai-ramai’) selalu dibarengi dengan mendinginnya udara, dia lekas menanyakan hal tersebut kepada seorang dukun yang diidolakan masyarakat bernama Ahmen’ontak.                 “Wahai Ahmen, kenapa hujan selalu datang bersama dengan rasa dingin?”                 “Celaka kamu wahai Mahlep, sejatinya itu yang kamu rasakan, benar begitu?”                 “Benar beg

Sebuah konspirasi tentang pecahnya etalase dan pekerjaan meracik kopi

Tidak seperti coffee snob lainnya, saya tidak suka menggonta-ganti tempat mengopi, salah satu tujuan utama saya ya Kedai Kopi Kinanthi. Ini bukan promosi, atau juga puisi hanya karena akhirannya selalu ‘i’. Sejujurnya saya tidak tahu soal perkembangan coffee shop di Jogja, atawa tentang merebaknya barista perempuan. Pengalaman saya satu-satunya tentang barista perempuan hanya berlangsung ketika melewati kedai kopi di Pandega Marta ( fak saya lupa namanya). Ketika itu kami (saya dan teman saya sebut saja Aco) yang sedang menuju kampus menggunakan motor selalu riuh ketika melihat perempuan tersebut sedang meracik kopi. Pengalaman kami hanya sebatas itu, tidak sampai masuk kedalam cafe dan memesan minuman. Kalo dipikir-pikir, yang seharusnya dipertanyakan adalah mengapa barista identik dengan lalaki. Hubungan industri jasa kan hampir pasti selalu terkait dengan perempuan, apalagi sebagai ujung tombak. Di dunia patriarki macam Indonesia misalkan, news anchor atawa pembawa aca

Capat Kambarikan Iongmu

Selain Pocari suet.

Deus Ex Micina

Kikunae Ikeda gelisah, mertuanya ingin datang ke rumah dan dia harus menyajikan masakan enak untuk membuat si mertua bahagia. Masalahnya cuma satu, Ikeda sama sekali tidak mengerti caranya memasak, soal dirinya yang jago memasak hanyalah bualan agar mertuanya bangga, kini Ikeda akan terkena getahnya. Mertuanya datang, wajah Ikeda kian hambar, sehambar rasa sop yang sedang dia utak-atik di atas kompornya. Ditambahkan garam, asin sekali, ditambahkan kecap, manisnya bukan main, apapun yang Ikeda lakukan, rasa sop tetap tidak karuan. Pusing bukan kepalang, Ikeda menggaruk-garuk kepalanya, tak disangka dia menemukan satu saset MSG dengan merk “Agila-Lu-Ndro”. Maka serupa kera-kera yang berjumpa dengan obelisk hitam di “2001: A Space Odyssey”, Ikeda sekejap terinspirasi, dia masukkan langsung itu MSG kedalam sopnya, dan bersamaan dengan itu mertua Ikeda langsung jatuh cinta kepadanya. Cerita tentang Ikeda memang hanya bualan saya yang bingung membuka tulisan harus seperti ap

A Lonely Heart Goes Sway Around

Tubuhnya bergetar, naik turun mengikuti irama kereta yang mulai berjalan cepat, namun stabil. Aku bisa melihat jelas wajahnya, baru tadi kita tertawa bersama, kini dia tidur, menyisakan derit rel dan aduan gerbong yang menggema. Aku tepat didepannya, kita saling berhadap-hadapan, kepalanya menekan jendela kereta selayaknya bantal, nyaman sekali. Aku menatapnya lekat-lekat, aku tidak ingin berhenti, hanya matahari pagi yang boleh mengatakan hal tersebut, dan mungkin aku tidak akan terima. Kamu bilang ini mimpi yang ingin kamu capai? Pergi dariku, membangun cita dan mimpi di rumah orang? Terus bagaimana dengan cita dan mimpimu disini, siapa yang membangunnya? Aku masih ingat, ketika kopi yang kita minum masih mengepulkan asap, di kedai yang luas, berisik dan tidak terlalu bagus itu, kamu bilang, “aku ingin ke Jakarta,” aku sruput kopi itu dari cangkir kecilnya, “mau ngapain?” aku bilang begitu, sama sekali tidak ada nada menghalangi, hanya terdengar seperti mengiba, mungkin. K

Fanboy bersatu tak bisa dikalahkan: Hani suka, Lina tak mengapa

Hani dan Lina Sempurnanya mereka Penonton suka - Fisik menarik Goyangannya estetik Embribik-bribik - K-pop dan dangdut Beda tapi serupa Sex jualannya - Satunya nungging Satu getarkan pantat Membuat pusing - Biarkan saja Kami ini tersiksa Terus bekerja - Dikekang terus Agama dan negara Sedikit saja - Hani dan Lina Lihat dan senang-senang Tidak mengapa kan? *kumpulan haiku oleh M. Fauzan Aziz

Bel sekolah adalah lovesong

Apa yang aku beritahu kepadamu nanti demikian bisa menjadi penting. Perempuan, aku tidak tahu namanya siapa, yang aku tahu dia cantik. Kalau aku sedang bosan dengan pelajaran sejarah di sekolah, aku suka memperhatikannya. Curi-curi pandang aku meliriknya, jika Pak Pulung mulai menjelaskan apa itu vivipar dan ovovivipar. Terkadang Bu Irene memarahiku, ketika di kelas, ketika aku termenung menghadap jendela dan dia menyebutku “tukang bengong’, pikiran aku ada untuk perempuan tersebut. Dia tidak seperti aku, itu pasti. Kalau dia seperti aku, pasti kita sudah bertatapan, lama sekali, sehingga aku tahu warna matanya hitam namun menyimpan secercah coklat yang berbinar layaknya batu safir. Kenyataannya tidak, maka tentu saja aku tidak tahu bentuk matanya seperti apa, jangankan bentuk mata, kehadiranku pun dia tidak tahu. Posisi duduknya selalu rapi, santai namun tetap waspada. Kedua tangannya berada di atas meja, sesekali mencatat, sesekali menghapus, sesekali mengangkat tangan, se

Di internet jam dua malam lima belas september adalah hari dimana saya mencari-cari video klip band jepang yang judulnya saja saya tidak tahu

ESKETIIIIIIIIIIIT! Apa yang tidak bisa kamu temukan dalam Youtube? Sebenarnya kalimat pembuka tulisan ini bisa berbunyi, “saya bisa menemukan informasi apa saja dalam Youtube,” tetapi karena biasa, logikanya saya balik. Hal apa yang tidak bisa kamu temukan dalam Youtube? Tidak ada. Semuanya bisa ditemukan dalam Youtube, termasuk kata aneh dengan huruf-huruf kapital di paragraf pertama. Saya tidak mendewa-dewakan Youtube tetapi bolehlah saya anggap Youtube ini wunderkammer , atau ruang koleksi yang menyimpan segala jenis barang, penting atau tidak, semua masuk didalamnya. Karena rahang saya cidera lantaran kebanyakan makan enak, saya tidak bisa tertawa lebar-lebar, maka bolehlah saya mengurai dua video Youtube yang ringan, namun juga berat. Saya bilang ringan karena keduanya menilik sebuah produk yang sebenarnya ditujukan untuk kesenangan; video game dan film. Saya bilang berat karena keduanya secara brilian menguraikan hal-hal paling spesifik dari kedua hal tersebu

Kesimpulan yang sedikit membuatku malu ketika melihat kamu tertawa dan bersemangat di atas panggung, singkat kata aku suka

ini namanya Zara, doi berperan sebagai Disa, adik dari Dilan yang diperankan Iqbal. Dilan sendiri adalah film yang diadaptasi dari novel titular karya Pidi Baiq (Courtesy: Jawa Pos) Ketika Bourdieu mengatakan selera bisa diperdebatkan, aku yakin Bourdieu tidak pernah mengenal JKT48. Selera, bagi fans JKT48 adalah hal personal dan sepertinya tidak bisa dibedakan; cantik, semua anggota JKT48 tentu cantik. Lucu, banyak anggota JKT48 yang lucu-lucu, tetapi mengapa semua fans memiliki pilihan idola yang beragam? Salah satunya karena memang anggota JKT48 terhitung banyak – lebih 40an orang. Jika Bourdieu hidup di abad 21 dan melihat JKT48, aku yakin dia juga akan berkata, “ waaah , Zara luvchu ya!”. Soal selera atau distingsi, Bourdieu tidak lagi peduli, dia kini adalah fans yang mendukung idolanya sepenuh hati. Imajinasi liar diatas, mungkin tidak akan terjadi ketika penelitian cultural studies stagnan ditangan mazhab frankfurt dan aliran neo-marxisnya. Proses produksi dalam

Cara satu-satunya menjalani hidup adalah tertawa tentang segala hal dengan tetap membusuk dari dalam

Tidak bisa dibilang kegandrungan, kini saya memang senang mengedit visual anime yang disesuaikan dengan musik-musik lofi yang banyak saya temukan di Soundcloud. Sampel video yang saya gunakan adalah serial anime “Paranoia Agent”, karya terakhir seorang jenius bernama Satoshi Kon. Kamu bisa melihat karya-karya terbaiknya seperti “Paprika” dan “Perfect Blue”, film-film tersebut begitu brilian dan banyak dipakai sebagai reference dalam film-film Hollywood. Untuk musik saya menggunakan Discovery kreasi Djure, genrenya bisa dikatakan future bass atau electro pop , ya diantara kedua itu atau mungkin bukan sama sekali. Djure menggunakan banyak sampel video game salah satunya efek suara dari Kirby, karakter di game Nintendo. Sebenarnya saya ingin menjelaskan apa alasan saya mengkombinasikan “Paranoia Agent” dengan Discovery , pertama karena “Paranoia Agent” adalah anime yang bertema ‘gelap’, di sisi lain nuansa Discovery begitu menyenangkan. Kamu bisa menontonnya sendiri

Sebagai manusia yang hidup dan bernafas, pemahaman terbaik yang harus kamu ketahui tentang diriku adalah kita berbeda dan itu cukup

Yay ! Akhirnya kegiatan lucu-lucu bertajuk Bulan Blogging KBM UGM kembali digelar, karena judulnya saja dinamakan kegiatan lucu-lucu, saya harap teman-teman bisa dengan senang dan ceria menulis dan bercerita tentang apapun, dalam bentuk apa saja, karena terutama tujuan kegiatan ini adalah untuk hal tersebut. Hal-hal yang menyenangkan, saya pikir. Kudos to amigos. *** Erix mungkin tidak pernah berpikir, lagu “Sampai Jumpa” yang dia dan teman-teman Endank Soekamti garap sebagai lagu perpisahan dengan masyarakat Gili Sundak, NTB ketika penggarapan album Soekamti Day beberapa waktu silam, ternyata kini bisa menjadi sangat penting, setidaknya bagi para LA Mania, suporter Persela Lamongan. Makna tidak pernah otoritatif, diusahakan agar seperti itu pun sulit juga. Ketika Erix menggarap lagu tersebut, tujuannya sesederhana sebagai kado perpisahan bagi masyarakat Gili Sundak. Namun demikian ditangan LA Mania, lirik;   Datang akan pergi Lewat kan berlalu Ada kan tiada

Masa Depan Gojek yang Membosankan

Seperti biasa, saya sedang mengarungi kanal Youtube menonton dedek-dedek JKT48 berjoget riang gembira. Entah dari mana datangnya, iklan terbaru Gojek tetiba tampil, judulnya ‘Hidup Tanpa Batas Itu Apa Sih?’ berdurasi satu menit 33 detik, nggak bisa diskip lagi. Awalnya saya mikir iklan terbaru Gojek ini macam polling-polling kekinian yang ada di Twitter dan sekarang juga menular ke Instagram , duh Gusti . Baru mau komentar, “hidup tanpa batas itu ketika bisa mengkritik tanpa harus takut dipersekusi atau dijebloskan ke bui.” Lah ternyata bukan polling, tapi cuma siasat Gojek untuk mengundang rasa penasaran warganet, untung komentarnya belum saya kirim, bisa tercyduk saya nanti. Anw , Gojek punya visi soal masa depan, masa dimana pelanggan Gojek hidup tanpa hambatan, semuanya serba mudah, pokoknya endeus deh! Kita ngga perlu lagi meeting tanpa telat, mager tanpa laper, ketinggalan tanpa kepanikan, belanja tanpa parkir, hidup tanpa dompet, cinta tanpa status, dan tanpa-tanpa l

Plis, Jangan Biarkan Warganet Menodai “Pengkhianatan G30S PKI”

Aku ini anaknya ngga macem-macem, apa yang menjadi tuntutan dan tuntunan pemerintah sekarang, aku pasti ikuti, ya kira-kira seperti bebek lah jika meminjam istilahnya Farid Gaban. Tapi ketika ada pernyataan dari Menteri Dalam Negeri, Pak Tjahjo Kumolo soal diperbolehkannya pemutaran “Pengkhianatan G30S PKI” di TV nasional agar anak-anak muda tahu jika pernah ada kudeta terjadi di Indonesia, aku ngga setuju pak! Bukannya aku tidak mau anak-anak muda belajar sejarah, apalagi ditengah suasana yang kian genting, wacana anti-komenis harus selalu dilanggengkan, pemerintah kan gerah dibilang selalu dukung-dukung komenis. Dan tidak bisa yang lain, film garapan Arifin C. Noer inilah satu-satunya alat yang bisa melanggengkan wacana tersebut.  Alat ini memang sukses, di zamannya. Sejak 1998 dari pemutarannya yang terakhir sampai sekarang, bayangan soal kekejaman PKI masih terngiang jelas kok di pikiran. Soal bagaimana busuknya Aidit dan para kamerad merencanakan pemberontakan sambil tida

Belajar Legowo a la Umat Peridolan

Seharusnya Yasushi Akimoto – bos besar 48 grup termasuk didalamnya JKT48 – tahu, jika Gusti Allah tidak memperkenankan dihelatnya pemilihan member single ke-49 AKB48 (Senbatsu Sousenkyo) 17 Juni kemarin , meski telah diperingatkan dengan curah hujan menjerumus kebadai-badaian, pemilihan kekeuh dilanjutkan, alhasil pemilihan tersebut memang membawa petaka bagi kami semua. Kami umat peridolan selalu menganggap jika Senbatsu Sousenkyo adalah karcis bagi idola kami untuk lebih bersinar lagi dari sebelumnya, apalagi jika idola kami bisa masuk 16 besar, aduh bahagianya. Dengan masuk 16 besar, kesempatan mereka untuk tampil di TV, bermain dorama, ditonton banyak orang menjadi lebih besar, mimpi idola kami untuk menjadi artis terkenal selangkah lagi akan tercapai, walau kami harus makan nasi featuring pilus (atau bonafid dikit pake bon cabe) untuk membeli tiket vote sebanyak-banyaknya, kami rela, karena mimpi idola kami adalah mimpi kami juga. Tapi Senbatsu Sousenkyo kal

Potret Kelas Menengah (Indonesia) dalam Serial Animasi Doraemon

Ingatan pertama saya setelah lahir di dunia adalah bangun tidur di kamar ibu saya yang luas, berjalan ke ruang tamu, duduk dan menonton serial animasi Doraemon di RCTI. Tidaklah berlebihan jika saya menyatakan ini, “anak Indonesia yang menonton tv, pasti mengenal siapa itu Doraemon”, robot kucing dari abad ke-22 yang mampu mengeluarkan alat ajaib dari kantongnya.  Saya – dan mungkin mayoritas anak Indonesia ketika itu sering membayangkan memiliki sahabat seperti Doraemon, semua masalah – dengan teknologinya – bisa ia atasi, Doraemon mendobrak ruang-ruang imajinatif yang sepertinya tidak akan bisa dituju; Planet Liliput, Zaman Dinosaurus, The Birth Of Japan , Planet Kaleng, Planet Tumbuhan, Planet Binatang, Mechatopia, sampai Kereta Antar Bintang adalah sebagian ruang imajinatif yang mampu ia kunjungi bersama Nobita, Shizuka, Jaian ( sic ), dan Suneo. Ada tesis menarik dari Sara Catherine Osanton, Universitas Toronto. Terkait dengan perjalanan ruang yang dilakukan Doraemon