Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2014

JKT48 1st Senbatsu Sousenkyo: Voters, Poster Girl dan Buzzer

Tiga tahun yang lalu, muncul euforia atas terjualnya 1,334,000 CD singel Everyday Kachuusha . Singel ke-21 ini menjadi tiket, bagi fans untuk bisa memilih member senbatsu untuk singel selanjutnya. Lalu euforia, beralih menjadi fanatisme, saat tiket terjual habis, kursi-kursi penuh menjadi saksi atas pembacaan hasil dari senbatsu sousenkyo di Budokan. AKB48 sangat dikenal, disebut sebagai “idola nasional” ( kokumin-teki aidoru ), AKB48 adalah idola yang diketahui dan dicintai oleh “Jepang”. Semua itu berkat media, senbatsu sousenkyo saat itu adalah buzzer , menjadi bahan pembicaraan, di situs online, iklan, merambah jalanan Tokyo. Patrick W. Galbraith dan Jason Karlin dalam “Idols and Celebrity in Japanese Media Culture”, dengan jelas menulis, “ It was hard not to be involved in some way, if not intimately so. ” Jakarta sendiri, akan menjadikan 2014 sebagai “pesta demokrasi”-nya , bukan pesta dalam memilih anggota legislatif juga presiden, di 2014, Jakarta melalui JKT48

Kita dan Hyper-Universe

Sebelum tagar #JKW4P menjadi tren, agaknya saya kurang tertarik untuk bersama-sama menselebrasikan 2014 sebagai tahun politik. Hal tesebut juga mengindikasi, jika saya bukan merupakan simpatisan, hanya orang yang tertarik dengan Jokowi Effect – sebuah fenomena keterkaitan yang chaos­ – yang sama dengan the butterfly effect . Jokowi Effect itu simpel; jika kemarin indeks rupiah menguat gara-gara Jokowi nyapres, maka jika besok Jakarta hujan, itu juga dikarenakan Jokowi nyapres, begitu juga dengan jalanan Kebon Jeruk yang senin akan tersendat, itu juga disebabkan oleh Jokowi. Teorinya memang sama, the butterfly effect juga dianalogikan seperti itu, itu efek yang memperlihatkan hubungan dikepaknya sayap kupu-kupu di Amazon, Brazil, dengan munculnya tornado di California, memang berhubungan dan terkait, secara chaos . Mungkin tulisan saya diatas agak terlihat aneh, “siapa yang peduli hubungan kupu-kupu dengan terjadinya tornado?” Tetapi jika analogi tersebut kita jabarkan,