Ingatan pertama saya setelah lahir di dunia adalah bangun tidur di kamar ibu saya yang luas, berjalan ke ruang tamu, duduk dan menonton serial animasi Doraemon di RCTI. Tidaklah berlebihan jika saya menyatakan ini, “anak Indonesia yang menonton tv, pasti mengenal siapa itu Doraemon”, robot kucing dari abad ke-22 yang mampu mengeluarkan alat ajaib dari kantongnya. Saya – dan mungkin mayoritas anak Indonesia ketika itu sering membayangkan memiliki sahabat seperti Doraemon, semua masalah – dengan teknologinya – bisa ia atasi, Doraemon mendobrak ruang-ruang imajinatif yang sepertinya tidak akan bisa dituju; Planet Liliput, Zaman Dinosaurus, The Birth Of Japan , Planet Kaleng, Planet Tumbuhan, Planet Binatang, Mechatopia, sampai Kereta Antar Bintang adalah sebagian ruang imajinatif yang mampu ia kunjungi bersama Nobita, Shizuka, Jaian ( sic ), dan Suneo. Ada tesis menarik dari Sara Catherine Osanton, Universitas Toronto. Terkait dengan perjalanan ruang yang dilakukan Dorae...
I wrote about anything. Then i tell them nothing.