Skip to main content

MOVIE REVIEW – Nobody Knows (2004)

Rating: 10.0
Membayangkan bagaimana anak berumur belasan tahun untuk hidup sendiri sudah sangat menyedihkan, ditambah lagi saat anak kecil tersebut harus bertanggung jawab atas kehidupan adik-adiknya sendiri. Nobody Knows, film garapan Hirokazu Koreeda menceritakan tentang kejadian tersebut, lebih mengagetkannya lagi, kejadian tersebut berasal dari kisah nyata.

Bercerita tentang kehidupan rural di Jepang, Akira (Yuya Yagira), seorang anak tertua, harus menjaga dan mengurus ketiga adiknya ketika Keiko (You), yang merupakan ibunya, pergi dan tak kunjung kembali. Keiko sendiri adalah wanita malam yang sangat dekat dengan banyak laki-laki, bahkan keempat anaknya sendiri berasal dari ayah yang berbeda-beda.

Berawal dari kepindahan keluarga itu ke apartemen kecil di Tokyo, yang hanya memperbolehkan dua anggota keluarga saja untuk tinggal, membuat Keiko menyembunyikan ketiga anaknya di dalam koper, dengan dalih permainan, Keiko menyembunyikan kenyataan tersebut dari lingkungan sekitar dan berusaha menutupinya. Anak-anaknya tidak boleh keluar dari apartemen, Shigeru (Hiei Kimura) anak paling muda kedua dari terakhir yang tidak bisa diam juga tidak dipebolehkan untuk keluar, bahkan untuk mengintip dari balkon pun tidak diperbolehkan.

Dengan durasi 141 menit, Nobody Knows tampil sebagai film yang sangat mencengangkan disatu sisi, dan menyedihkan disisi yang lain. Penggambaran Hirokazu Koreeda tentang kehidupan sub-urban di Jepang sangat meledakan pikiran, lingkungan mereka dan cara berpikirnya, sama-sama mencengangkan. Disisi lain, kesedihan tidak dipaksakan untuk muncul, cerita dalam film tersebut tidak “mengiba”, dan kata “ketidaktegaan” lebih bisa menggambarkan perasaan dalam menonton film tersebut.

Nobody Knows merupakan film statis dimana konflik yang muncul tidak terlihat dan tidak berada pada waktu yang ditentukan, tidak seperti film-film lainnya, Nobody Knows menampilkan konflik tipis dan dalam yang berada di awal sampai akhir film. Hirokazu Koreeda menyajikan sebuah potret dari sisi lain kehidupan di Jepang yang nyata, film yang juga menjadi nominasi dalam Chicago International Film Festival tahun 2004 ini, membuat seorang yang menontonnya akan memperhatikan detil-detil dalam cerita yang menurut mereka sebenarnya tidak penting! (MFA)



Comments

Popular posts from this blog