Rating: 8.5 |
Diisi oleh serdadu-serdadu berpengalaman macam Zarbin Sulaiman (bass), Farid Amriansyah (vokal), Aulia Effendy (drum), Erwin Wijaya (gitar), dan Ahmad Ruliansyah (gitar), Suar Marabahaya telah berhasil memantik kuping para pendengar dengan musiknya yang arogan juga rusuh disisi lainnya. Setelah sedikit sopan untuk memperkenalkan diri dalam “Intronitroduction: Year of The Tiger”, “Unholy Terror” tampil menghentak dengan nuansa southern-rock yang kental, tentu, musik anthemic lengkap dengan lirik sinisme sosial, “Unholy Terror” jelas mencibir “penjahat-penjahat kemanusiaan yang berlindung dari balik sorban, mengatasnamakan kesucian dengan teror”.
Nama ((AUMAN)) yang diambil mengikuti bentuk raungan harimau, juga menjadikan “harimau” sebagai inspirasi dalam lagunya, “Viva Rimau Rimau!” menceritakan harimau sumatera yang terancam kehilangan hutan singgasananya, musik up-beat sarat hardcore ditimpa dengan verse tinggi khas vokal Farid Amriansyah (Rian “Pelor”), membuat “Viva Rimau Rimau!” menjadi lagu yang tidak saja membuat kepala “bergoyang”, tetapi juga agresinya menyadarkan pikiran atas pentingnya harta karun “alam” tersebut.
Masih banyak lagu-lagu yang bisa mewakili agresifnya band garang yang satu ini, dalam “City Of Ghost”, pendengar diajak tenggelam dalam musik lambat aroma stoner-metal, dengan sayatan gitar yang dalam dan teknik vokal “mabuk”, mendengarkan lagu ini bagai berjalan dalam kota-kota sepi sumpek industrialisasi, aroma limbah cerobong asapnya memusingkan juga memabukkan. Pendek kata, ((AUMAN)) telah memberikan alternatif baru alkoholik yang berbeda, tetap pahit dimulut, panas diperut, tetapi tetap bisa dinikmati seraya melepas dahaga. (MFA)
Comments
Post a Comment