Skip to main content

ALBUM REVIEW: Coldplay - Mylo Xyloto

Rating: 9.0
Tidak pernah ada yang tahu, apa gagasan awal Coldplay, Chris Martin dan kolega untuk menyimpulkan ke-14 lagu tematik ini dengan nama Mylo Xyloto. Dibuat secara konseptual, Mylo Xyloto memberikan pemahaman berbeda tentang musik yang bisa datang dari mana saja, tak terkecuali dari coretan graffiti yang tidak bermakna sekalipun.

Sebagai intro, “Mylo Xyloto” menjadi satu kesatuan dengan “Hurts Like Heaven” melalui musik orkestranya. Tetap dengan aransemen yang sama, “Hurts Like Heaven” bercerita tentang kekuatan sebuah hati, untuk bisa tetap teguh pada sebuah pendirian. Melalui penggalan, “you, use your heart as a weapon, and it’s hurts like heaven,”  Chris Martin sadar jika kekuatan hati kadang menyakitkan, tetapi semua pasti akan terbayar dengan semestinya.

Hampir semua  ke-14 lagu yang ada di dalam Mylo Xyloto mudah untuk didengarkan, karena dibuat secara tematik, semua lagunya memiliki pattern yang sama, sehingga terdengar sedikit monoton. Lalu melalui pendekatan yang berbeda dengan Viva La Vida, Mylo Xyloto tampil sebagai album yang mengedepankan unsur akustik. Terbukti dalam “Us Against The World”, petikan gitar akustik yang diiringi suara berat Chris Martin, telah melahirkan lagu memorable, yang berhasil menenangkan hati para pendengarnya. “Major Minus” disisi lain, tetap primer dengan petikan gitar akustiknya, tetapi lebih terdengar “berat” dalam pemilihan nada-nadanya. Sedangkan “U.F.O”,  adalah karya jenius Coldplay yang tidak sering muncul tetapi hanya berupa karya “setengah-jadi”.


Keunggulan Mylo Xyloto ada pada bauran piano orkestra dan tema akustiknya, album tematik ini diceritakan sebagai sebuah kisah perjuangan insan manusia dalam melawan dunia. Mylo Xyloto yang juga direpresentasikan sebagai tokoh dalam komik, mungkin hanya sebuah tetesan kecil dari banyaknya lautan inspirasi yang bisa diarungi oleh para pendengar musik. Tidak bermasuk mengada-mengada, tetapi esensi dari sebuah lagu adalah mengubah kehidupan manusia, dalam “Every Teardrop Is a Waterfall”, musik memang diceritakan sebagai “a heaven in sight”. Dan sejujurnya, Coldplay memang berhasil melakukannya. (MFA)

Comments

Popular posts from this blog