Nun jauh disana, ada negeri yang katanya sama dengan surga, rakyatnya tidak memakai baju, telanjang tanpa sehelai benang pun menutupi. Di negeri itu, rakyatnya tidak bekerja, mereka tidak mengenal uang, nir-ketamakan. Mereka tidak tamak karena memang tidak memiliki hak kepemilikan atas suatu barang, bahkan untuk bagian tubuh mereka sendiri, mereka tidak memilikinya. Memang, Utopia adalah negara yang selalu diidam-idamkan, katanya. Negeri Utopia sudah bergaung, bahkan sejak abad ketujuh Sebelum Masehi bergulir. Saat itu Hesiodus, sangat mendambakan dirinya untuk bisa pergi ke Utopia. Katanya, “aku sangat mendambakan negara, dimana manusianya tidak memiliki nafsu dina untuk memiliki, tidak ada ‘milikku’ dan ‘milikmu’, semuanya hidup senang dengan adil karena ada cukup barang bagi semua.” Banyak yang mendambakan, atau setidaknya berandai-andai untuk bisa pergi ke sana. Mulai Plato, Socrates, Aristoteles, Thomas Moore, sampai Karl Marx. “Di Utopia tidak ada perang!” Kata P...
I wrote about anything. Then i tell them nothing.